Perbandingan Masing - Masing Museum




Teori Museum Bahari
Marine Corps Museum
Australia Museum Maritim
Museum Samuderaraksa
Museum Bahari Yogyakarta
Lokasi
Umumnya letak bangunan berada di dekat perairan (pantai, teluk, semenanjung, atau tebing) yang berhubungan langsung dengan Laut, Sungai, atau Danau.
Berada di Semper Fidelis Memorial Park, diluar dari Washington DC. (Tidak berada di dekat perairan).
Australia Museum Maritim Nasional yang terletak di samping Darling Harbour (Berada di dekat perairan).
Berada di area Candi Borobudur, tepatnya disebelah utara Candi (Tidak berada di dekat perairan).
Museum Bahari Yogyakarta ini letaknya di Jalan RE Martadinata No. 69 Wirobrajan Yogyakarta.
Sejarah
Memilik tema bangunan yang mendasar dan mengangkat Sejarah di suatu suku, kerajaan, serta bangsa  yang berada di suatu daerah atau negara yang bersifat kemaritiman.
Museum ini berada di luar Washington DC, dibuka pada tahun 2006 bertepatan dengan ulang tahun ke-231 Korps Marinir. Peristiwa inspirasional menyebabkan arsitektur ikonik Museum, membangkitkan bentuk orang-orang mengibarkan bendera negara mereka.
Menjadi sebuah negara kepulauan adalah sesuatu yang penting bagi Australia karena hampir semua penduduk tiba di negeri ini melalui laut. Bangunan ini menampilkan bentuk bangunan yang berbentuk seperti layar kapal, karena semua migrasi yang dimulai dengan Armada Pertama dalam perdagangan 1788.
Pada tahun 1982, seorang mantan Angkatan Laut Inggris bernama Phillipe Beale berkunjung ke Candi Borobudur dan terpesona dengan salah satu relief kapal yang terpahat di dinding candi.
Pada awalnya Museum Bahari yang resmi dibuka pada tanggal 25 April 2009 ini dibangun atas keprihatinan Laksamana Madya Yosafat Didik Heru Purnomo melihat wawasan kelautan antusiasme generasi muda terhadap laut sangat kurang.
Konsep Bangunan
Memiliki konsep bangunan yang jelas dan berhubungan dengan sejarah, budaya lokal, serta material yang mampu menarik pengunjung dan memperlihatkan keselarasan dengan bahari.
Bangunan utama berisi 120.000 m² yaitu terdiri dari galeri museum, teater, ruang kantor, toko suvenir, dan dua restoran, agar pengunjung dapat menikmati beristirahat sambil menjelajahi Museum Sejarah Marinir ini.
Museum memiliki koleksi menarik dari pameran maritim mulai dari model kapal Australia, Kano Aborigin, Kapal Selam, dan Balap Yachts yang tidak adanya pemungutan biaya saat masuk ke Museum. Biaya berlaku jika Anda ingin mengunjungi perahu / kapal tertambat di dekatnya, seperti kapal selam HMAS Onslow atau perusak HMAS Vampire
Bentuk bangunan lebih kearah budaya lokal yaitu bangunan biasa yang beratapkan Joglo. Terdiri dari 3 ruang pamer yaitu Sejarah Perdaganang Rempah, Tradisi Budaya Bahari di Masa Lampau, dan Ruangan yang berisi Kapal Samuderaraksa.
Museum ini terdiri dari empat ruangan utama, yaitu ruangan koleksi dan souvenir, ruangan koleksi (lantai II), ruangan anjungan, terakhir ruangan audiovisual yang dilengkapi dengan peralatan audio visual untuk pemutaran film yang berkaitan dengan kelautan
Jumlah Pengunjung



1 jam : 62 pengunjung,
(catatan : data berdasarkan catatan kedatangan pengunjung selama 4 jam)
Pada 2011 jumlah pengunjung sebanyak 6.344 orang dan pada 2012 jumlah pengunjung meningkat menjadi 8.378 orang.


0 komentar:

Studi Referensi Museum - National Museum of the Marine Corps

National Museum of the Marine Corps



Sebagai fokus utama dari 135-acre Semper Fidelis Memorial Park, Museum Nasional Korps Marinir, hanya di luar Washington DC, dibuka pada tahun 2006 bertepatan dengan ulang tahun ke-231 Korps Marinir '. Bangunan utama dari Korps Marinir Heritage Center berisi 120.000 meter persegi ruang galeri museum, teater orientasi, ruang kantor, toko suvenir, dan dua restoran, semua menyambut pengunjung untuk menjelajahi sejarah dan nilai-nilai Korps.


Architect: Fentress Architects
Location: , Virginia, 

Contractor: Balfour Beatty Construction

Project Year: 2006

Photographs: James P. Scholz, Ken Paul, Hedrich Blessing, Fentress Architects, United States Marine Corps and Marine Corps Heritage Foundation


Visual dramatis dan inspiratif, desain Museum Nasional Korps Marinir sangat berarti ketika inspirasi utama bagi arsitek terungkap. Dalam mencari simbol yang paling signifikan untuk Marinir, Fentress dipindahkan oleh salah satu gambar yang paling abadi sepanjang masa - foto Rosenthal dari Marinir dan Angkatan Laut perawat tentara mantap mendirikan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima selama Perang Dunia II. Peristiwa inspirasional menyebabkan arsitektur ikonik Museum, membangkitkan bentuk orang-orang mengibarkan bendera negara mereka.


Dari sudut itu tiang bendera lama lalu diangkat, Fentress fitur utama disuling untuk museum: tiang baja 210-kaki yang jangkar lobi masuk dan mendukung bergaris, skylight kerucut. Tiang adalah elemen tanda tangan bangunan, struktur, beton melingkar rendah tersampir sebagian tertutup oleh atap hijau.
Gambar ini benar-benar mewujudkan kata-kata Laksamana Chester Nimitz, "keberanian Jarang adalah kebajikan umum." The "mengambil bukit" juga terinspirasi Fentress ke situs bangunan di bagian tertinggi tanah terlihat dari Interstate 95 di mana 100.000 mobil melewati setiap hari.

Aksonometri Bangunan



United States Marine Corps anda Marine Corps Heritage Foundation



Masterplan



Suasana didalam dan diluar Museum :








Green Diagram


0 komentar:

Teori - Museum


TEORI PENGERTIAN MUSEUM



Museum berasal dari bahasa Yunani  : MUSEION . museion merupaan bangunan suci tempat memuja sembilan dewi seni dan ilmu pengetahuan. Salah satu dari sembilan dewi tersebut ialah : MOUSE, yang lahir dari maha dewa Zeus dengan istrinya Mnemosyne.

Dewa dan dewi tersebut diyaini bersemayam di Pegunungan Olympus. Museion selain tempat suci pada watu itu juga tempat berumpul para cendikiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi.

Saat ini , pengertian Museum adalah :  "Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyaraat dan pengembangnya, terbua untu umum, yang memperoleh, merawat, menguhubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan,dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya". Definisi menurut ICOM  (International Council Of Museum/Organisasi Permuseuman Internasional dibawah UNESCO).
Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan.

Museum mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah
2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum
3. Pusat penikmatan karya seni
4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
5. Objek wisata
6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan
7. Suaka alam dan suaka budaya
8. Cermin sejarah manusia, alam, dan kebudayaan
9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME

Berdasarkan koleksinya , Museum dibagi menjadi dua :

1. Museum Benda Mati
 yaitu Musem yang memamerkan benda-benda mati










2. Museum Hidup
yaitu Museum yang memamerkan koleksi-koleksinya beruba benda hidup. Dalam hal ini tumbuhan dan binatang . Contohnya : Kebun Binatang Ragunan, Seaworld, Museum Aquarium Air Tawar, maupun museum apotek hidup.

Di dalam Buku Seri Petualangan Museum, tetap memegang konsep utama museum itu sendiri yaitu sebagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan.








Standar Ruang Pameran
Terlindung dari gangguan , pencurian, kelembaban, kering, dan debu
Cahaya terang (sebagai bagian dari pameran yang baik)











Referensi


http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00049-DS%20Bab%204.pdf
data arsitek, Neufert





0 komentar:

Studi Referensi - Sejarah Kerajaan Majapahit

Arsitektur Kerajaan Majapahit

Kota Majapahit di Trowulan
 
Gerbang majapahit Trowulon

Kakawin Nagarakretagama, pupuh VIII-XII, merupakan sumber tertulis yang penting untuk mengetahui gambaran Kota Majapahit sekitar tahun 1350 M. Kota pada masa itu bukanlah kota dalam arti modern, demikian pernyataan Pigeaud (1962), ahli sejarah kebangsaan Belanda, dalam kajiannya terhadapNagarakretagama karya Prapanca. Ia menyimpulkan, Majapahit bukan kota yang dikelilingi tembok, melainkan sebuah komplek permukiman besar yang meliputi sejumlah komplek yang lebih kecil, di mana satu sama lain dipisahkan oleh lapangan terbuka. Tanah-tanah lapang digunakan untuk kepentingan publik, seperti pasar dan tempat-tempat pertemuan.

Tembok batu merah tebal lagi tinggi mengitari keraton. Itulah benteng Keraton Majapahit. Pintu besar di sebelah barat yang disebut "Purawuktra" menghadap ke lapangan luas. Di tengah lapangan itu mengalir parit yang mengelilingi lapangan. Di tepi benteng "Brahmastana”, berderet-deret memanjang dan berbagai-bagai bentuknya. Di situlah tempat tunggu para perwira yang sedang meronda menjaga Paseban.



Sketsa rekonstruksi Kota Majapahit oleh Maclaine Pont (1924)
berdasarkan Nagarakretagama dan hasil penggalian.
Itulah salah satu cuplikan dari Nagarakretagama yang menggambarkan salah satu bagian dari ibu kota Majapahit seperti yang digambarkan oleh Prapanca. Di mana reruntuhannya? Sebagian besar para pakar arkeologi memercayai dan menempatkannya di Trowulan. Mengapa Trowulan? Hal ini bermula dari penelitian yang dilakukan oleh Wardenaar atas perintah Raffles pada 1815 untuk mengamati tinggalan arkeologi di daerah Mojokerto. Dalam laporannya ia selalu menyebutkan, “in het bosch van Majapahit” untuk tinggalan budaya yang ditemukan di Mojokerto, khususnya Trowulan.

Raffles sendiri dalam bukunya History of Java menyebutkan “remains of gateway at Majapahit called Gapura Jati Pasar” ketika menyebut Candi Waringin Lawang, dan menyebut “one of the gateway of Majapahit” ketika menyebut Candi Brahu. Anggapan-anggapan tersebut kemudian diyakinkan lagi oleh Maclains Pont, seorang arsitek Belanda, yang menggali hampir seluruh penjuru Trowulan. Hasilnya berupa sejumlah besar pondasi bangunan, saluran air yang tertutup dan terbuka, serta waduk-waduk.

Uraian Nagarakretagama tentang Kota Majapahit telah dicari lokasinya di lapangan oleh Maclains Pont dari tahun 1924-1926. Ia berhasil membuat sketsa “kota” Majapahit di Situs Trowulan. Benteng kota Majapahit digambarkan dalam bentuk jaringan jalan dan tembok keliling yang membentuk blok-blok empat persegi. Secara makro, bentuk Kota Majapahit menyerupai bentuk mandala candi berdenah segi empat dan terdapat gapura masuk di keempat sisinya, sedangkan keraton terletak di tengah-tengah. Selain itu terdapat kediaman para prajurit dan punggawa, pejabat pemerintah pusat, para menteri, pemimpin keagamaan, para kesatria, paseban, lapangan Bubat, kolam segaran, tempat pemandian, dan lain-lain.

Situs Trowulan sendiri berada dalam wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 70 km ke arah barat daya dari Surabaya. Dalam areal seluas 9 x 11 km itu dapat dilihat bangunan-bangunan bata berupa candi, gapura, kolam, dan salurah-saluran air di muka tanah maupun di bawah tanah, yang seluruhnya mengindikasikan sebuah kota yang sudah cukup maju untuk masa itu.

Mengenai seberapa luas kota Majapahit dan dimana batas-batasnya, menurut penelitian terakhir berdasarkan temuan yoni, adalah di sebelah barat daya Trowulan, di Labak Jabung, sebelah tenggara Trowulan, dan Klinterejo di sebelah timur laut Trowulan. Sedangkan titik ke empat mestinya di Dusun Tugu dan Bodas di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Dengan ditemukannya situs arkeologi pada titik keempat, dapat dihitung luas bidang dari keempat titik, sehingga diperkirakan luas bidang Kota Majapahit sekitar 11 x 9 km, yang memanjang utara-selatan.

Pada tahun 1981 keberadaan kanal-kanal dan waduk-waduk di Situs Trowulan semakin pasti diketahui melalui studi foto udara yang ditunjang oleh pengamatan di lapangan dengan pendugaan geoelektrik dan geomagnetik. Dari hasil penelitian kerja sama Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dengan Ditlinbinjarah, UGM, ITB, dan Lapan, diketahui bahwa Situs Trowulan berada di ujung kipas aluvial vulkanik yang sangat luas, memiliki permukaan tanah yang landai dan baik sekali bagi tata guna tanah (Karina Arifin, 1983). Waduk-waduk Baureno, Kumitir, Domas, Kraton, Kedungwulan, Temon, dan kolam-kolam buatan seperti Segaran, Balong Dowo, dan Balong Bunder, yang semuanya terdapat di Situs Trowulan, letaknya dekat dengan pangkal kipas aluvial Jatirejo.

Melalui pengamatan foto udara inframerah, ternyata di Situs Trowulan dan sekitarnya terlihat adanya jalur-jalur yang berpotongan tegak lurus dengan orientasi utara-selatan dan timur-barat. Jalur-jalur yang membujur timur-barat terdiri atas 8 jalur, sedangkan jalur-jalur yang melintang utara-selatan terdiri atas 6 jalur. Selain jalur-jalur yang bersilangan tegak lurus, ditemukan pula dua jalur yang agak menyerong. "Berdasarkan uji lapangan pada jalur-jalur dari foto udara, ternyata jalur-jalur tersebut adalah kanal-kanal, sebagian masih ditemukan tembok penguat tepi kanal dari susunan bata," ujar Karina Arifin.

Lebar kanal-kanal berkisar 35-45 meter. Kanal yang terpendek panjangnya 146 meter, yaitu jalur yang melintang utara-selatan yang terletak di daerah Pesantren, sedangkan kanal yang terpanjang adalah kanal yang berhulu di sebelah timur di daerah Candi Tikus dan berakhir di Kali Gunting (di Dukuh Pandean) di daerah baratnya. Kanal ini panjangnya sekitar 5 kilometer. Hal yang menarik, sebagian besar situs-situs di Trowulan dikelilingi oleh kanal-kanal yang saling berpotongan, membentuk sebuah denah segi empat yang luas, dibagi lagi oleh beberapa bidang segi empat yang lebih kecil.


Tata Kota

Kerajaan Majapahit, selain mempunyai ibu kota sebagai pusat pemerintahan dan tempat kedudukan raja serta para pejabat kerajaan, juga merupakan pusat magis bagi seluruh kerajaan. Ditinjau dari konsep kosmologi, wujud ibu kota Majapahit dianggap sebagai perwujudan jagad raya, sedangkan raja identik dengan dewa tertinggi yang bersemayam di puncak Gunung Mahameru (Semeru).



Kota Klasik 1 Majapahit

Keberadaan Kota Majapahit menurut konsep tersebut memiliki tiga unsur, yaitu:
1. unsur gunung (replikanya dibentuk candi),
2. unsur sungai (replikannya dibentuk kanal),
3. unsur laut (replikanya dibentuk waduk).

Nagarakretagama menyebutkan bahwa susunan bangunan di istana meliputi tempat tinggal raja dan keluarganya, lapangan manguntur, pemukiman para pendeta, dan rumah-rumah jaga pegawai kerajaan. Rumah di dalam istana indah, bagus, dan kuat. Ibu kota Majapahit dikelilingi oleh raja-raja daerah dan kota-kota lain. Di sekitar istana tempat kedudukan raja terdapat tempat-tempat kedudukan raja-raja daerah (paduka bhatara) serta para pajabat/pembesar kerajaan.

Pupuh VIII

1. Tersebut keajaiban kota: tembok batu merah, tebal tinggi, mengitari pura. Pintu barat
bernama Pura Waktra, menghadap ke lapangan luas, bersabuk parit. Pohon
brahmastana berkaki bodi, berjajar panjang, rapi berbentuk aneka ragam. Di situlah
tempat tunggu para tanda, terus menerus meronda menjaga paseban.

2. Di sebelah utara bertegak gapura permai dengan pintu besi penuh berukir. Di sebelah timur: panggung luhur, lantainya berlapis batu, putih-putih mengkilat. Di bagian utara, di selatan pecan, rumah berjejal jauh memanjang, sangat indah. Di Selatan jalan perempat: balai prajurit tempat pertemuan tiap Caitra.

3. Balai agung Manguntur dengan balai Witana di tengah, menghadap padang
watangan. Yang meluas ke empat arah; bagian utara paseban pujangga dan menteri.
Bagian timur paseban pendeta Siwa-Buddha, yang bertugas membahas upacara.
Pada masa gerhana bulan Palguna, demi keselamatan seluruh dunia.

4. Di sebelah timur, pahoman berkelompok tiga-tiga mengitari kuil Siwa. Di selatan
tempat tinggal wipra utama, tinggi bertingkat, menghadap panggung korban. Bertegak
di halaman sebelah barat; di utara tempat Buddha bersusun tiga. Puncaknya penuh
berukir; berhamburan bunga waktu raja turun berkorban.

5. Di dalam, sebelah selatan Manguntur tersekat dengan pintu, itulah paseban. Rumah
bagus berjajar mengapit jalan ke barat, disela tanjung berbunga lebat. Agak jauh di
sebelah barat daya: panggung tempat berkeliaran para perwira. Tepat di tengah-
tengah halaman bertegak mandapa penuh burung ramai berkicau.

6. Di dalam, di selatan, ada lagi paseban memanjang ke pintu keluar pura yang kedua.
Dibuat bertingkat-tangga, tersekat-sekat, masing-masing berpintu sendiri. Semua
balai bertulang kuat bertiang kokoh, papan rusuknya tiada tercela. Para prajurit silih
berganti, bergilir menjaga pintu, sambil bertukar tutur.

Pupuh XII

1. Teratur rapi semua perumahan sepanjang tepi benteng. Timur tempat tinggal
pemuka pendeta Siwa Hyang Brahmaraja. Selatan Buddha-sangga dengan
Rangkanadi sebagai pemuka. Barat tempat para arya, menteri, dan sanak-kadang
adiraja.

2. Di timur tersekat lapangan, menjulang istana ajaib. Raja Wengker dan rani Daha
penaka Indra dan Dewi Saci. Berdekatan dengan istana raja Matahun dan rani
Lasem. Tak jauh di sebelah selatan raja Wilwatikta.

3. Di sebelah utara pasar: rumah besar bagus lagi tinggi. Di situ menetap patih Daha,
adinda Sri Paduka di Wengker. Batara Narpati, termashur sebagai tulang punggung
praja. Cinta-taat kepada raja, perwira, sangat tangkas dan bijak.

4. Di timur laut, rumah patih Wilwatikta, bernama Gajah Mada. Menteri wira, bijaksana,
setia bakti kepada negara. Fasih bicara, teguh tangkas, tenang, tegas, cerdik, lagi
jujur. Tangan kanan maharaja sebagai penggerak roda negara.

5. Sebelah selatan puri, gedung kejaksaan tinggi bagus. Sebelah timur perumahan
Siwa, sebelah barat Buddha. Terlangkahi rumah para menteri, para arya, dan satria.
Perbedaan ragam pelbagai rumah menambah indahnya pura.

6. Semua rumah memancarkan sinar warnanya gilang-cemerlang. Menandingi bulan
dan matahari, indah tanpa upama. Negara-negara di Nusantara dengan Daha bagai
pemuka. Tunduk menengadah, berlindung di bawah kuasa Wilwatikta.

Sistem Perairan Masa Majapahit;
Bangunan air yang ditemukan di masa Majapahit adalah waduk, kanal, kolam, dan saluran air, yang sampai sekarang masih ditemukan sisa-sisanya. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa pemerintah Majapahit membuat bangunan air tersebut untuk kepentingan irigasi pertanian dan sarana mengalirkan air sungai ke waduk: penampungan dan penyimpanan air, serta pengendali banjir.

Hasil penelitian membuktikan terdapat sekitar 20 waduk kuno yang tersebar di dataran sebelah utara daerah Gunung Anjasmoro, Welirang, dan Arjuno. Waduk Baureno, Kumitir, Domas, Temon, Kraton, dan Kedung Wulan adalah waduk-waduk yang berhubungan dengan Kota Majapahit yang letaknya di antara Kali Gunting di sebelah barat dengan Kali Brangkal di sebelah timur. Hanya waduk Kedung Wulan yang tidak ditemukan lagi sisa-sisa bangunannya, baik dari foto udara maupun di lapangan.

Waduk Baureo adalah waduk terbesar yang terletak 0,5 km dari pertemuan Kali Boro dengan Kali Landean. Bendungannya dikenal dengan sebutan Candi Lima. Tidak jauh dari Candi Lima, gabungan sungai tersebut bersatu dengan Kali Pikatan, membentuk Kali Brangkal. Bekas waduk ini sekarang merupakan cekungan alamiah yang ukurannya besar dan dialiri oleh beberapa sungai. Seperti halnya Waduk Baureno, waduk-waduk lainnya sekarang telah rusak dan yang terlihat hanya berupa cekungan alamiah, misalnya Waduk Domas yang terletak di utara Waduk Baureno; Waduk Kumitir (Rawa Kumitir) yang terletak di sebelah barat Waduk Baureno; Waduk Kraton yang terletak di utara Gapura Bajangratu; dan Waduk Temon yang terletak di selatan Waduk Kraton dan di barat daya Waduk Kumitir.

Di samping waduk-waduk tersebut, di Trowulan terdapat tiga kolam buatan yang letaknya berdekatan, yaitu Segaran, Balong Bunder, dan Balong Dowo. Kolam Segaran memperoleh air dari saluran yang berasal dari Waduk Kraton. Balong Bunder sekarang merupakan rawa yang terletak 250 meter di sebelah selatan Kolam Segaran. Balong Dowo juga merupakan rawa yang terletak 125 meter di sebelah barat daya Kolam Segaran. Hanya Kolam Segaran yang diperkuat dengan dinding-dinding tebal di keempat sisinya, sehingga terlihat merupakan bangunan air paling monumental di Kota Majapahit.

Kolam Segaran pertama kali ditemukan oleh Maclaine Pont pada 1926. Kolam ini berukuran panjang 375 meter dan lebar 175 meter dan dalamnya sekitar 3 meter, membujur arah timurlaut–baratdaya. Dindingnya dibuat dari bata yang direkatkan tanpa bahan perekat. Ketebalan dinding 1,60 meter. Di sisi tenggara terdapat saluran masuk, sedangkan di sisi barat laut terdapat saluran keluar menuju ke Balong Dowo dan Balong Bunder.

Foto udara yang dibuat pada tahun 1970-an di wilayah Trowulan dan sekitarnya memperlihatkan dengan jelas adanya kanal-kanal berupa jalur-jalur yang bersilangan saling tegak lurus dengan orientasi utara-selatan dan barat-timur. Juga terdapat jalur-jalur yang agak menyerong dengan lebar bervariasi, antara 35-45 m atau hanya 12 m, dan bahkan 94 m yang kemungkinan disebabkan oleh aktivitas penduduk masa kini.

Kanal-kanal di daerah pemukiman, berdasarkan pengeboran yang pernah dilakukan, memperlihatkan adanya lapisan sedimentasi sedalam 4 m; dan pernah ditemukan susunan bata setinggi 2,5 meter yang memberi kesan bahwa dahulu kanal-kanal tersebut diberi tanggul, seperti di tepi kanal yang terletak di daerah Kedaton yang lebarnya 26 meter diberi tanggul. Kanal-kanal itu ada yang ujungnya, berakhir di Waduk Temon dan Kali Gunting; dan sekurang-kurangnya tiga kanal berakhir di Kali Kepiting, di selatan Kota Majapahit. Kanal-kanal yang cukup lebar menimbulkan dugaan bahwa fungsinya bukan sekadar untuk mengairi sawah (irigasi), tetapi mungkin juga untuk sarana transportasi yang dapat dilalui oleh perahu kecil.

Kanal, waduk, dan kolam buatan ini didukung pula oleh saluran-saluran air yang lebih kecil, yang merupakan bagian dari sistem jaringan air di Majapahit. Di wilayah Trowulan, gorong-gorong yang dibangun dari bata sering ditemukan dengan ukurannya cukup besar, yang memungkinkan orang dewasa untuk masuk ke dalamnya. Candi Tikus yang merupakan pemandian (petirtaan) misalnya, mempunyai gorong-gorong yang besar untuk menyalurkan airnya ke dalam dan ke luar candi. Selain gorong-gorong atau saluran bawah tanah, banyak pula ditemukan saluran terbuka untuk mengairi sawah-sawah, serta temuan pipa-pipa terakota yang kemungkinan besar digunakan untuk menyalurkan air ke rumah-rumah, serta selokan-selokan dari susunan bata di antara sisa-sisa rumah-rumah kuno. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat Majapahit telah mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap sanitasi dan pengendalian air.

Melihat banyak dan besarnya bangunan-bangunan air, dapat diperkirakan bahwa pembangunan dan pemeliharaannya membutuhkan suatu sistem organisasi yang teratur. Hal ini terbukti dari pengetahuan dana teknologi yang mereka miliki, yang memungkinkan mereka mampu mengendalikan banjir dan menjadikan pusat kota terlindungi serta aman dihuni.

Sampai sekarang, baik dari prasasti maupun naskah kuno, tidak diperoleh keterangan mengenai kapan waduk dan kanal-kanal tersebut dibangun serta berapa lama berfungsinya. Rusaknya bangunan-bangunan air tersebut mungkin diawali oleh letusan Gunung Anjasmoro tahun 1451, yang membawa lapisan lahar tebal yang membobol Waduk Baureno dan merusak sistem jaringan air yang ada. Candi Tikus yang letaknya di antara Waduk Kumitir dan Waduk Kraton bahkan seluruhnya pernah tertutup oleh lahar.

Keadaan kerajaan yang kacau karena perebutan kekuasaan ditambah dengana munculnya kekuasaan baru di daerah pesisir, mengakibatkan kerusakan bangunan air tidak dapat diperbaiki seperti sediakala. Erosi dan banjir yang terus menerus mengakibatkan daerah ini tidak layak huni dan perlahan-lahan ditinggalkan oleh penghuninya.




Referensi : 
http://history1978.wordpress.com/2013/07/10/angkatan-laut-majapahit/
http://rajasamudera.com/2013/07/menguasai-lautan-dan-sumpah-palapa-majapahit-membangkitkan-kejayaan-indonesia-berbasis-maritim-serial-negeri-bahari-part-4/
http://www.affiliate-waones.com/2012/08/kingdom-of-majapahit-in-indonesia.html http://www.reality-networkers.com/marketingsecret10.php?refid=3940157

0 komentar:

Studi Referensi Museum Maritim - Australian National Maritime Museum

Menjadi sebuah negara kepulauan selalu penting bagi Australia ,faktanya sampai tahun 1960-an hampir semua penduduk tiba di negeri ini melalui laut - dan semua migrasi yang dimulai dengan Armada Pertama dalam perdagangan 1788. begitu juga dengan negara lain juga melalui jalur laut . sekitar 90 % penduduknya hidup dalam jarak kurang lebih 100 kilometer dari bibir pantai , sehingga laut ( atau lautan ) merupakan sesuatu yang sangat terukir di masa lalu , sekarang dan masa depan bagi mereka. Apa jalan yang lebih baik untuk mengakui pentingnya laut dari perjalanan ke Australia Museum Maritim Nasional yang terletak di samping Darling Harbour yang spektakuler , yang berbatasan dengan kota Sydney ? kabar baiknya adalah bahwa masuk ke museum gratis , meskipun ada biaya yang harus dibayar untuk masuk ke HMB Endeavour replika , perusak HMAS Vampire , kapal selam HMAS Onslow dan kapal tinggi James Craig.
museum memiliki koleksi menarik dari pameran maritim mulai dari model kapal - dan benar-benar tangan modeler membangun model perahu kayu , untuk kapal yang nyata dari semua deskripsi mulai dari entri yang unik untuk bir Darwin bisa lomba perahu , ke perahu tercepat di dunia dan kapal pesiar Blackmores First Lady , yang berlayar oleh Kay Cottee , yang disamping itu berlayar di seluruh dunia tanpa berhenti . Plenty dari pameran lain untuk menjaga pengunjung terpesona selama berjam-jam - tergantung pada interest. disana toko hadiah yang disebar mengandung banyak buku bahari diluar kafe dan bar Yots , meskipun untuk makanan ada pilihan yang lebih murah di pusat perbelanjaan di dekatnya , yang meliputi food court besar dan dengan harga yang cukup bersaing .
Jika Anda tertarik pada perahu dan kapal ,ini adalah tempat yang harus anda kunjungi . Ini menelusuri kembali sejarah maritim Australia dari kano Aborigin untuk kapal selam dan balap yachts. biaya masuk gratis / ditanggung oleh museum itu sendiri . Biaya berlaku jika Anda ingin mengunjungi perahu / kapal tertambat di dekatnya, seperti kapal selam HMAS Onslow atau perusak HMAS Vampire . Museum ini buka 7 hari seminggu 9:30-05:00 ( 06:00 di Januari) .
referensi : http://www.enjoyourholiday.com/2011/11/29/australian-national-maritime-museum-in-sydney/">

0 komentar:

Survey - Museum Samudraraksa


Pada dasarnya , Museum Samuderaraksa berawal dari kisah mengenai sebuah kapal sejak jaman kerajaan Majapahit yang terpahat di relief Candi Borobudur ,Jawa Tengah. Sehingga disini kami akan membahas juga mengenai kerajaan majapahit dan sepak terjangnya sebagai kerajaan maritim yang berjaya pada masanya. Berikut hasil studi referensi yang kami kumpulkan dari berbagai sumber dan berikut hasil survey kami secara langsung ke museum Samuderaraksa. selamat membaca . Kerajaan Majapahit Konon rahasia kekuatan laut Majapahit sejak jaman Gajah Mada yaitu terletaknya pimpinan yang dipegang olehMpu Nala sebagai panglima tertinggi. Mpu Nala dalam membangun kekuatan laut yang tersohor kala itu, beliau menemukan sejenis pohon raksasa yang dirahasiakan lokasinya, untuk membangun kapal-kapal Majapahit yang berukuran besar di masa itu. Keturunan Mpu Nala terus melanjutkan kepemimpinan militer Majapahit. Mpu Nala II tidak segemilang pendahulunya apalagi militer laut sudah demikian parah dalam melakukan tindak korupsi di wilayah kekuasaan masing-masing, sehingga rakyat tidak lagi menghormati kekuasaan pemerintahan pusat. Majapahit adalah sebuah kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Itu bukan tanpa bukti. Secara logika saja; tidak akan mungkin misi perluasan wilayah oleh angkatan perangnya dilakukan hanya melalui jalan darat .Tentu saja ekspedisi militer dalam jumlah besar itu dilakukan dengan menggunakan angkatan laut yang besar. Dalam Pujasastra dikenal seorang pelaut ulung, yang merupakan tangan kanan Sang Mahapatih Gajah Mada di dalam tugas mempersatukan kepulauan-kepulauan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Kapal Layar Pada Relief Candi Borobudur
Konstruksi perahu bercadik sangat unik. Lambung perahu dibentuk sebagai menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal Jawa jelas berbeda dengan kapal Tiongkok yang lambungnya dikencangkan dengan bilah-bilah kayu dan paku besi. Selain itu kapal Tiongkok memiliki kemudi tunggal yang dipasang pada palang rusuk buritan. Disebutkan, jung Jawa memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal kapal Portugis. Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Jawa untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung jawa ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini. berikut replika kapal-kapal dari kerajaan majapahit
Museum Samudraraksa

Museum Samudra Raksa adalah museum bahari yang terletak hanya beberapa ratus meter sebelah utara candi Borobudur, masih dalam kawasan taman purbakala Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini menampilkan "Jalur Kayumanis“ O Perdagangan bahari antara Indonesia purba, Madagaskar, dan pesisir Afrika Timur, yang mahsyur dijuluki.  

Berdirinya Museum Samudraraksa

Pada tahun 1982, seorang mantan Angkatan Laut Inggris bernama Phillipe Beale berkunjung ke Candi Borobudur dan terpesona dengan salah satu relief kapal yang terpahat di dinding candi. Keindahan relief kapal tersebut membuatnya tertarik untuk menciptakan kapal serupa guna melakukan ekspedisi dengan jalur yang ditempuh oleh para pelaut jaman dulu. Rekonstruksi kapal pun dilakukan. As'ad Abdullah yang bertempat tinggal di Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ditunjuk menjadi pembuat perahu. Setelah ekspedisi berlayar di jalur kayu manis dengan rute Jakarta - Madagaskar - Cape town – Ghana. Kemudian kapal tersebut dibawa kembali ke Indonesia dan ditempatkan di Museum Kapal Samudraraksa, Borobubur. Seperti relief kapal yang terukir dengan indah di dinding Candi Borobudur, Kapal Samudraraksa berdiri dengan indah dan kokoh di ruang utama museum.

Lembaga yang Berkontribusi Berdirinya Museum

 Museum Samudra Raksa diresmikan Menteri Koorditor Kesejahteraan Rakyat RI Prof.Dr. Alwi Shihab pada 31 Agustus 2005. Sebuah penghargaan dan apresiasi yang pantas bagi awak kapal dan semua pihak yang telah bekerja sama dalam mendukung Ekspedisi Kapal Borobudur.  

Museum ini dibagi ke dalam tiga Ruang Pamer

Pertama kita memasuki pintu masuk, kemudian kita akan digiring menuju suatu ruangan yang berisi Sejarah Perdagangan rempah (kayu manis, pala dll) pada masa lampau yang terungkap dari relief kapal pada Candi Borobudur .
Ruangan berikutnya berisi tentang Tradisi Budaya Bahari pada masa lampau. Di ruangan ini terdapat Profil Kehidupan Bahari, Jalur jalur perdagangan dunia (ada miniatur kapal dan peta), dan Teknologi Kapal Tradisional
Ketiga, Ruangan Utama yang berisi Kapal Samudraraksa. Sekeliling ruangan ini ada foto foto, benda benda yang menggambarkan sejarah kejayaan Kapal Samudraraksa mengarungi Jakarta - Afrika (2003-2004)
High Tech

Fasilitas dalam Museum Kapal Samudraraksa sedikit ditemukan adanya tekhnologi tinggi yang digunakan. Terlihat pada penjelasan benda, artefak, dan biorama masih menggunakan papan nama/informasi. Adapun tekhnologi yang ada pada museum ini terlihat pada ilustrasi pergerakan kapal – kapal majapahit. Banyak terlihat pula monitor untuk informasi di beberapa sudut di dalam museum . Sayangnya , semuanya dalam kondisi mati, sehingga tidak dapat di fungsikan oleh pengunjung  

DATA PENGUNJUNG 
Asing : 12 orang, 
Pelajar : 68 orang, 
Keluarga : 89 orang, 
Perusahaan : 70 orang, 
Individu : 10 orang, 
1 jam : 62 pengunjung, 
(catatan : data berdasarkan catatan kedatangan pengunjung selama 4 jam)

Lingkungan

Untuk keadaan sekitar museum,terdapat beberapa pohon perindang maupun tanaman tabir lainnya dan taman sekitar dengan rumput sebagai ground covernya . meski masih nampak gersang ,di beberapa sudut yang ditanami tanaman penyemarak cukup mengundang serangga semacam kupu-kupu yang berterbangan di taman sekitar museum
Referensi
http://history1978.wordpress.com/2013/07/10/angkatan-laut-majapahit/
http://rajasamudera.com/2013/07/menguasai-lautan-dan-sumpah-palapa-majapahit-membangkitkan-kejayaan-indonesia-berbasis-maritim-serial-negeri-bahari-part-4/
http://berbagifun.blogspot.com/2012/05/musem-kapal-samudraraksa-borobudur.html

0 komentar: